Rabu, 25 November 2009

RANGKUMAN ISI BUKU

PENGERTIAN KURIKULUM
MENURUT BERBAGAI AHLI

A.Pengertian

1. Murray Print (1993) Kurikulum meliputi perencanaan, pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.

Dari penelusuran konsep, kurikulum memiliki tiga dimensi pengertian yaitu :
1.Kurikulu sebagai mata pelajaran
2.Kurikulum sebagai pengalaman belajar
3.Kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran


a. Robert M.Hutchins (1936): The curriculum shoul include grammar, reading, thetoric and logic, and mathematic, and addition at the secondary level introduce the great books of thestern word.
Kurikulum sebagai mata pelajaran biasanya erat kaitannya dengan usaha untuk emperoleh ijazah yang menggambarkan kemampuan. Artinya dengan ijazah itu seseorang dianggap sudah menguasai pelajaran tertentu, dan keampuan itu tercerin dalam nilai setiap mata pelajaran.

b. Hollis L. Caweel dan Campbeel (1935): Kurikulum sebagai pengalaman pengalaman belajar, selain akibat pergeseran makna kurikulum juga disebabkan adanya perkembangan psikologi belajar yang memandang bahwa belajar bukannkan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, tetapi proses perubahan perilaku siswa. Siswa dikatakan belajar jika sudah memiliki perubahan perilaku. Artinya kurikulum tidak sebatas dokumen tertulis, tetapi bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan anak didik baik disekolah maupun diluar sekolah. Memnurut beberapa ahli kurikulum sebagai pengalaman dianggap terlalu luas sehingga kurikulum menjadi kabur. Kritik dan ketidak sepahaman ini menimbulkan konsep kurikulum sebagai program atau rencana.

c.Hilda Taba (1962) : A curriculum is a plan for learning, therefor, what is known about the learning process and development of the individual has bearing on the shaping of a curriculum.

1).Daniel Tanner dan Laurel Tanner (1975):Kurikulum sebagai rencana atau program untuk belajar adalah perencanaan yang berisi tentang petunjuk belajar serta hasil yang diharapkan.

2).Donald E. Orlosky dan B.Othanel Smith (19780 dan Peter F. Oliva (1982):
Kurikulum pada dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.

3).Tanner : ..the planned and guided learni8ng experiences and intended learning autcomes, formulated through the systematic reconstruction of knowledge and experiences under auspices of the school, for the learner’s continous and willful growth in personal social competence.

4).UU no.20 Than 2003 (Sisdiknas): Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Isi dan bahan pelajaran yang dimakksud adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Dari batasan ini ada dua aspek yaitu rencana sebagai pedoman dan pengaturan isi serta cara pelaksanaannya.

5).Zeis Kurikulum sebagai suatu rencana pembelajaran harus bermuara pada perolehan pengalaman peserta didik yang sengaja dirancang untuk mereka miliki.

6).Skilbeck dan Harris (1976) Kurikulum bukanlan materi pelajaran yang terpisah-pisah yang harus disampaikan dan dipelajari melainkan bentuk pengalaman dan kebudayaan individu yang harus dipelihara dan dimodifikasi. Dengan demikian kurikulum mencakup dua sisi yaitu perencanaan pembelajaran dan bagaimana implementasinya menjadi pengalaman belajar siswa.

Kesimpuylan : Kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

B.PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM
Sebagai salah satu komponen dalam system pendidikan , paling tidak kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran konserpatif, peran kreatif, serta peran kritis dan evaluative.
1.Peran Konservatif:
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah adalah mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda yaitu siswa. Kurikulum berperan melestarikan berbagai berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu, yaitu menangkal pengaruh dari luar yang merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat tetap terpelihara dengan baik.
2.Peran Kreatif:
Sekolah memiliki tanggung jawab mengembangkan baru yang sesuai dengan tuntutan zaman, karena masyarakat bersifat dinamis yang selalu mengalami perubahan.
Kurikulum harus menganduing hal-hal baru dan harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah.
3.Peran kritis dan evaluatif;
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan , dan nilai atau budaya baru mana yang harus dimiliki anak didik. Karena tidak semua nilai dan budaya baru sesuai dengan perkembangan zaman, sebab ada pula nilai dan budaya baru yang tidak sesuai dengan nilai dan budaya lama yang masih relevan.
Kesimpulan:
Kurikulum yang menonjolkan peran konservatif cenderung akan membuat pendidikan ketinggalan oleh kemajuan zaman, sebaliknya kurikulum yang terlalu menonjolkan peran kreatifnya dapat membuat hilangnya nilai-nilai budaya masyarakat.
Sesuai dengan peran yang harus dimainkan yaitu sebagai alat dan pedoman pendidikan maka isi kurikulum harus sejalan dengan tujuan pendidkan itu sendiri.
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi yaitu fungsi pendidikan umum, fungsi suplemen, fungsi eksplorasi dan fungsi keahlian.
1.Fungsi pendidikan umum ( common and general education):
Kurikulum harus mempersiapkan dan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik sehingga mampu menginternalisasi nilai-nilai dalam kehidupan, memahami hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat dan makhluk social.
2.Fungsi suplementasi (Supplementation):
Kurikulum harus mampu memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan kemampuan, bakat danminat, sehingga memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan yang lebih baik.
3.Fungsi eksplorasi (Exploration):
Kurikulum harus mampu menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa, sehingga memungkinkan akan belajar tanpa paksaan.
4.Fungsi Keahlian (Spesialization):
Kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian seperti perdagangan, peranian, industry atau disiplin akademik, sehingga siswa memiliki keterampilan yang sesuai dengan bidang spesialisasinya.
Kesimpulan:
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
Bagi kepala sekolah kurikulum berfungsi untuk menyususn perencanaan dan program sekoilah.Bagi pengawas kurikulum berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan supervise. Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.

C. Fungsi kurikulum bagi siswa:

1.Fungsi penyesuaian yaitu kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.

2.Fungsi integrasi yaitu kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh meliputi kognitif, afektif dan psikomotor harus berkembang secara terintegrasi.

3.Fungsi deferesiasi yaitu kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya.

4.Fungsi persiapan yaitu kurikulum hatus dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lenih tinggi.

5.Fungsi pemilihan yaitu kurikulum harus dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.

6.Fungsi diagnostik yaitu kurikulum harus dapat mengenal berbagai kelemahan dan kelebihan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar