Jumat, 30 Oktober 2009

BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN TINGGI

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi telah menjadi bagian dari pergerakan global menuju jalan baru pembuatan dan penggunaan pengetahuan. Jalan baru ini difokuskan pada pemecahan permasalahan dan sensitif terhadap kebutuhan-kebutuhan konsumen. Jalan baru ini dihidupkan oleh informasi yang tak terbatas dan mudah diakses. Dalam perekonomian berbasis pengetahuan, pemerintah memandang universitas-universitas sebagai mesin-mesin untuk perubahan sosial dan pengembangan kesejahteraan. Untuk menjadi kompetitif dalam pasar dunia, kita harus berinvestasi dalam pendidikan tinggi. Namun, pengeluaran publik dalam pendidikan tinggi juga harus dikendalikan. Para dosen dituntut untuk bekerja lebih keras, berperilaku seperti pengusaha, dan lebih bertanggung jawab. Terdapat lebih banyak jenis evaluasi dan laporan yang menghubungkan alokasi sumber daya dengan jenis prestasi perguruan tinggi yang diinginkan para pembayar pajak, mahasiswa, atasan, dan pemerintah. Pertanggung-jawaban, jaminan kualitas, dan indikator-indikator performa telah menjadi bagian-bagian permanen dari kamus pendidikan tinggi.

Pengajaran adalah salah satu aktifitas manusia yang paling menarik dan menyenangkan jika dilakukan dengan baik serta merupakan salah satu aktifitas yang paling memalukan dan membosankan jika dilakukan dengan buruk. Kualitas lulusan sarjana menunjukkan tingkat peningkatan. Namun, pada umumnya pengajaran di berbagai universitas tidak efisien atau tidak efektif sebagai sebuah cara membantu mahasiswa untuk belajar.

Ide pokok buku ini yaitu bahwa kita dapat meningkatkan pengajaran kita dengan mempelajari pembelajaran mahasiswa-mahasiswa kita – dengan mendengarkan dan belajar dari mahasiswa-mahasiswa kita. Pembelajaran dalam pendidikan tinggi seharusnya tentang mengubah cara-cara para mahasiswa memahami, mengalami atau mengkonseptualisasikan dunia di sekitar mereka, termasuk berbagai konsep dan metode yang merupakan karakteristik bidang pembelajaran yang mereka pelajari. Penerapan pengetahuan terdiri dari memahami. Memahami artinya mahasiswa mengerti dan memandang fenomena yang berhubungan dengan suatu subyek, bukan apa yang mereka ketahui tentang suatu subyek atau bagaimana cara memanipulasi suatu subyek.

Lingkungan atau konteks pendidikan dimana para mahasiswa belajar sangat mempengaruhi berbagai pemikiran dan tindakan mereka. Mereka bereaksi pada permintaan-permintaan pengajaran dan penilaian: sebagian besar ‘pembelajaran’ mereka bukanlah tentang kimia atau sejarah atau ekonomi atau mata kuliah lain, melainkan tentang bagaimana cara menyenangkan dosen dan memperoleh nilai yang tinggi. Akibatnya seringkali mereka memfokuskan hanya pada mengingat dan memproduksi ulang informasi.

Peningkatan membutuhkan intervensi pada beberapa tingkat sistem. Kita harus mengintervensi lingkungan dimana seorang dosen bekerja, sistem ide-ide yang diwakili lingkungan tersebut (tim, kurikulum, mata kuliah, departemen, akademik individu), manajemen unit-unit akademik (tingkat dukungan dan pemahaman kepala departemen tentang pengajaran yang efektif), dan perguruan tinggi itu sendiri.

Banyak pengajaran universitas masih berdasarkan teori bahwa para mahasiswa akan belajar jika kita menyampaikan informasi kepada mereka secara lisan atau secara online atau mendorong mereka untuk melakukan sesuatu didalam kelas. Sayangnya, hal ini bukanlah inti pengajaran yang efektif.

‘Pengajaran’ dalam buku ini didefinisikan secara umum. Definisinya mencakup tujuan-tujuan sebuah mata kuliah, metode-metode mempresentasikan pengetahuan yang diwujudkan tujuan-tujuan tersebut, menilai prestasi mahasiswa dan mengevaluasi keseluruhan proses ini.